Instrumentasi MRI
Instrumentasi dalam sistem MRI terdiri atas magnet utama, koil gradien, koil pemancar, koil penerima dan komputer.
Magnet Utama
Digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang besar agar menginduksi jaringan atau obyek sehingga mampu menimbulkan magnetisasi dalam jaringan atau obyek.
Ada tiga jenis magnet utama :
a.) Permanen Magnet
Jenis ini dibuat dari bahan-bahan ferromagnetic, biasanya adalah campuran antara alumunium, nikel, dan kobalt yang sering disebut juga alnico. Permanen magnet dalam penggunaannya tidak memerlukan aliran listrik sehingga dirancang dengan model terbuka. Pada umumnya permanen magnet digunakan untuk teknik intervensional yang sangat sulit digunakan dengan MRI yang tertutup seperti pada pasien dengan pemeriksaan musculo skeletal, pasien klaustrophobia dan pasien obesitas.
b.) Resistive Magnet
Resistive magnet berbeda dengan permanen magnet karena magnet ini perlu dibangkitkan dengan memberikan arus listrik melalui suatu kumparan. Kuat medan magnet maksimum dari resistive magnet adalah kurang dari 0,3 Tesla. Resistive magnet lebih ringan daripada permanen magnet.
c.) Super Conducting Magnet
Seperti halnya resistive magnet, super conducting magnet juga dalam penggunaannya membutuhkan arus listrik melalui kumparan-kumparan. Super Conducting magnet terbuat dari bahan miobium dan titanium yang diberi arus listrik supaya yang digunakan menjadi bersifat superconductive sampai temperatur 4 Kelvin. Oleh karena itu, biasanya digunakan helium cair atau cryogen bath agar temperaturnya sangat dingin untuk menjaga kemagnetan kumparan. Kuat medan magnet yang dihasilkan magnet ini berkisar antara 0,5 – 4 Tesla dan dapat lebih dari 9 Tesla. Untuk pencitraan diagnostik digunakan kuat medan magnet antara 0,5 – 4 Tesla, sedangkan yang lebih dari 9 Tesla digunakan untuk penelitian spektroskopi dan resolusi tinggi.
![Chris about to be loaded into a GE Signa 1.5 Tesla MRI at UCSF](https://lh3.googleusercontent.com/blogger_img_proxy/AEn0k_suiSr1fnFvkIvSdN9kPsw-keO2hAHOsbQVEw1A9dmstKGkhPKX27DI7r_jBAfcgMt9fiz1uvCGUv6LmNRowx6yGh1Lp3ojolHXiGSyhvQwufXxyMLM2H1zzOY_T2wdQqwCmikxqg=s0-d)
Instrumentasi dalam sistem MRI terdiri atas magnet utama, koil gradien, koil pemancar, koil penerima dan komputer.
Magnet Utama
Digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang besar agar menginduksi jaringan atau obyek sehingga mampu menimbulkan magnetisasi dalam jaringan atau obyek.
Ada tiga jenis magnet utama :
a.) Permanen Magnet
Jenis ini dibuat dari bahan-bahan ferromagnetic, biasanya adalah campuran antara alumunium, nikel, dan kobalt yang sering disebut juga alnico. Permanen magnet dalam penggunaannya tidak memerlukan aliran listrik sehingga dirancang dengan model terbuka. Pada umumnya permanen magnet digunakan untuk teknik intervensional yang sangat sulit digunakan dengan MRI yang tertutup seperti pada pasien dengan pemeriksaan musculo skeletal, pasien klaustrophobia dan pasien obesitas.
b.) Resistive Magnet
Resistive magnet berbeda dengan permanen magnet karena magnet ini perlu dibangkitkan dengan memberikan arus listrik melalui suatu kumparan. Kuat medan magnet maksimum dari resistive magnet adalah kurang dari 0,3 Tesla. Resistive magnet lebih ringan daripada permanen magnet.
c.) Super Conducting Magnet
Seperti halnya resistive magnet, super conducting magnet juga dalam penggunaannya membutuhkan arus listrik melalui kumparan-kumparan. Super Conducting magnet terbuat dari bahan miobium dan titanium yang diberi arus listrik supaya yang digunakan menjadi bersifat superconductive sampai temperatur 4 Kelvin. Oleh karena itu, biasanya digunakan helium cair atau cryogen bath agar temperaturnya sangat dingin untuk menjaga kemagnetan kumparan. Kuat medan magnet yang dihasilkan magnet ini berkisar antara 0,5 – 4 Tesla dan dapat lebih dari 9 Tesla. Untuk pencitraan diagnostik digunakan kuat medan magnet antara 0,5 – 4 Tesla, sedangkan yang lebih dari 9 Tesla digunakan untuk penelitian spektroskopi dan resolusi tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar