Senin, 14 Maret 2011


USG merupakan tes diagnostik non-invasif yang menggunakan gelombang suara untuk memperlihatkan citra visual dari bayi, plasenta, rahim dan organ panggul lainnya. Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui perkembangan kehamilan dan kesehatan bayi yang sedang dikandung.

Saat melakukan pemeriksaan USG, teknisi akan mentransmisikan frekuensi tinggi dari gelombang suara melalui rahim yang akan memantul ke bayi yang dikandung, hasilnya akan berupa gambar yang dapat menerjemahkan gema dari suara menjadi gambar video untuk memperlihatkan bentuk bayi, posisi dan gerakannya. Rangkaian gambar tersebut disebut dengan sonogram.

Rata-rata para ibu melakukan pemeriksaan USG ketika memasuki usia kehamilan 16 sampai 20 minggu. Tapi ada juga yang melakukannya sejak usia 4 sampai 5 minggu, atau setiap kali merasa ada tanda-tanda masalah. Biasanya para ibu sangat menantikan USG pada usia kehamilan 4 bulan, karena pada saat itu sudah bisa melihat bentuk dan jenis kelamin dari sang bayi.


Instrumentasi MRI

Instrumentasi MRI

Instrumentasi dalam sistem MRI terdiri atas magnet utama, koil gradien, koil pemancar, koil penerima dan komputer.
Magnet Utama
Digunakan untuk menghasilkan medan magnet yang besar agar menginduksi jaringan atau obyek sehingga mampu menimbulkan magnetisasi dalam jaringan atau obyek.
Ada tiga jenis magnet utama :
a.) Permanen Magnet
Jenis ini dibuat dari bahan-bahan ferromagnetic, biasanya adalah campuran antara alumunium, nikel, dan kobalt yang sering disebut juga alnico. Permanen magnet dalam penggunaannya tidak memerlukan aliran listrik sehingga dirancang dengan model terbuka. Pada umumnya permanen magnet digunakan untuk teknik intervensional yang sangat sulit digunakan dengan MRI yang tertutup seperti pada pasien dengan pemeriksaan musculo skeletal, pasien klaustrophobia dan pasien obesitas.
b.) Resistive Magnet
Resistive magnet berbeda dengan permanen magnet karena magnet ini perlu dibangkitkan dengan memberikan arus listrik melalui suatu kumparan. Kuat medan magnet maksimum dari resistive magnet adalah kurang dari 0,3 Tesla. Resistive magnet lebih ringan daripada permanen magnet.
c.) Super Conducting Magnet
Seperti halnya resistive magnet, super conducting magnet juga dalam penggunaannya membutuhkan arus listrik melalui kumparan-kumparan. Super Conducting magnet terbuat dari bahan miobium dan titanium yang diberi arus listrik supaya yang digunakan menjadi bersifat superconductive sampai temperatur 4 Kelvin. Oleh karena itu, biasanya digunakan helium cair atau cryogen bath agar temperaturnya sangat dingin untuk menjaga kemagnetan kumparan. Kuat medan magnet yang dihasilkan magnet ini berkisar antara 0,5 – 4 Tesla dan dapat lebih dari 9 Tesla. Untuk pencitraan diagnostik digunakan kuat medan magnet antara 0,5 – 4 Tesla, sedangkan yang lebih dari 9 Tesla digunakan untuk penelitian spektroskopi dan resolusi tinggi.


Chris about to be loaded into a GE Signa 1.5 Tesla MRI at UCSF

Pengertian EKG

  adalah grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas kelistrikan jantung dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro, karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti "menulis". Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan informasi diagnostik yang penting.




PENCITRAAN MEDIS ANTARA CT-SCAN DAN RONTGEN

PENGERTIAN :


*CT-SCAN
Suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan suatu gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak. CT-Scan (Computer Tomography Scanning) adalah suatu alat yang merupakan gabungan dari teknologi computer dan sinar X yang dipergunakan untuk mendeteksi bagian-bagian tubuh melalui potongan-potongan gambar yang dihasilkannya. Potongan-potongan tersebut berupa pixel (picture element). Pengertian dari pixel itu sendiri adalah berupa  titik-titik kecil gambaran. Dimana hasil penggambarannya berupa Rekonstruksi.Pertama kali ditemukan oleh seorang insinyur berkebangsaan Inggris yaitu Sir Godfrey Hounsfield dan dr Alan Cormack yang membuat mereka mendapat hadiah Nobel pada tahun 1979.
*RONTGEN
Rontgen berasal dari kata Roentgen , yang diambil dari nama Wilhelm Roentgen, seorang dokter berkebangsaan Jerman. Ia yang menemukan suatu bentuk sinar, oleh karena tidak mengetahui namanya, maka ia memberi nama sinar X, yang lebih dikenal dengan sinar Roentgen. Nama sinar roentgen sendiri, diusulkan oleh seorang anatomist yang terkenal bernama Kolliker pada tahun 1986. Sinar yang tidak kelihatan ini mempunyai kemampuan untuk menembus segala material yang dapat menyerap sinar. Sinar Roentgen ini pertama kali dipergunakan pada dunia kedokteran pada tanggal 8 Februari 1896 di sebuah klinik di kota Dartmouth, Massachussets, Amerika Serikat.

*PERBEDAAN
X-Ray konvensional (rontgen) merupakan pengambilan image / gambar dari suatu obyek dengan menggunakan sinar-X. Obyek yang akan diamati disinari dengan sinar-X ini, dan dibelakangnya diletakkan film untuk menangkap image / gambar yang dihasilkan. Maka image / gambar yang dihasilkan merupakan penampang mendatar dari suatu obyek yang diamati.

Sedangkan CT-Scan sebenarnya merupakan perkembangan lebih lanjut dari X-Ray konvensional atau biasa dikenal dengan rontgen. CT-scan adalah pengambilan image / gambar dengan cara mengelilingi sambil menyinari obyek yang akan diamati dengan sinar-X. Jadi, image / gambar yang dihasilkan oleh CT-SCAN merupakan penampang melintang / irisan dari suatu obyek yang diamati.



*MENURUT PENDAPAT KAMI
CT-scan lebih mudah dan praktis, karena CT-scan merubah tampilan analog menjadi digital, berupa Pixel ( picture element ). Pixel adalah titik-titik kecil gambaran. Mudah dilihat oleh mata manusia.sedangkan xray image ini tidak dapat dilihat baik oleh mata manusia, maupun oleh kamera televisi, maka terlebih dahulu kita harus mengubah X-ray image ini menjadi image cahaya yang dapat terlihat oleh mata dan kamera televisi.
Jadi sebenarnya Rontgen dan CT-Scan adalah alat pendeteksi yang sudah tidak asing lagi di dunia kedokteran, CT-Scan dan Rontgen memakai sinar X. Tetapi Pada foto rontgen, benda tiga dimensi dijadikan image dua dimensi (satu sisi pandang), sedangkan pada CT-Scan, benda tiga dimensi dilihat 'isinya' setelah 'dipotong-potong' (cross-sectional) maksudnya dipotong potong itu untuk menghasilkan gambaran organ tubuh dalam bentuk sayatan tipis, sehingga kelainanan yang terjadi pada organ tubuh tersebut dapat terlihat dengan jelas.dan pemakaian antara keduanya itu tergantung pada tujuan hasil pemeriksaan yang diinginkan . Baik CT scan ataupun rontgen keduanya memiliki keunggulan masing masing .
CT SCAN :
• untuk melihat jaringan lunak seperti otak,hati dan sebagainya
• selain itu untuk melihat penyebaran penyakit seperti kanker
• biasanya hasil dari ct scan lebih mendalam lg hasil fotonya
• ct scan itu biasanya digunakan untuk bagian kepala
RONTGEN :
• Biasanya untuk melihat daerah faktur atau patah tulang
• Biasanya hasil dari x-ray atau roentgen berupa gambar atau foto
• X-ray itu biasanya digunakan untuk organ pada bagian dada


ALAT RONTGEN





alat ct scan

Rabu, 09 Maret 2011

galaxy blue light



 

 

 
 
SELAMAT TINGGAL JERAWAT!
Blue Light Acne Therapy, atau dikenal juga dengan nama Galaxy Blue Light, memanfaatkan sinar warna biru dengan panjang gelombang 400-980 nanometer. Terapi ini cocok bagi pasien yang berjerawat parah dan merasa kurang efektif lagi (tidak mempan) ketika menjalani pengobatan jerawat yang konvensional. Saat jerawat disinar, molekul bakteri penyebab jerawat akan mengalami proses oksidasi dan akhirnya membunuh bakteri tersebut.
Kelebihan utama dari perawatan ini adalah hasilnya yang cepat terlihat, tanpa rasa sakit, dan tanpa disertai proses pengelupasan yang umumnya terjadi pada proses pengobatan konvensional. Perawatan ini sebaiknya dilakukan sebanyak 8 sampai 10 kali, dengan frekuensi dua kali seminggu.

Tahap Terapi
  1. Wajah dibersihkan dengan pembersih sesuai jenis kulit untuk mengangkat sisa kotoran dan riasan.
  2. Wajah diolesi gel coupling yang berfungsi sebagai penghantar supaya ujung sinar laser tak langsung menempel pada kulit, melainkan menyebar merata dan bisa tepat membidik target.
  3. Pasien disinari dengan sinar biru yang dipancarkan melalui laser tip, dengan mengenakan kacamata khusus untuk melindungi mata. Tahap ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang telah menjalani training khusus.
  4. Selesai perawatan, kulit wajah akan kemerahan selama 1 – 2 jam, selanjutnya wajah dimasker yang berefek soothing untuk memberi rasa dingin sekaligus mengembalikan kelembapan kulit wajah. Setelah itu, Anda dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa.

KULIT TUBUH PUN MULUS
Terapi sinar untuk kecantikan kulit tubuh juga dikenal dengan nama terapi foto (phototherapy). Terapi ini sering digunakan untuk merawat penderita psoriasis atau penyakit radang kulit lain, seperti eksem dan vitiligo.
Perawatan ini disukai banyak pasien karena terbukti efektif mengobati penyakit kulit yang sudah tidak mempan lagi dengan pengobatan topikal (menggunakan krim oles). Bila perawatan dengan krim oles bisa memakan waktu sampai berbulan-bulan, dengan terapi ini, penyakit kulit bisa membaik dan kulit kembali mulus lebih cepat tanpa pemakaian obat-obatan secara berlebihan.

Tahap Terapi
  1. Pasien harus berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendiagnosis keluhan dan menentukan perawatn yang akan dilakukan.
  2. Tahapan selanjutnya adalah foto-terapi, pasien hanya perlu berdiri di dalam ruangan yang disinari dengan lampu ultraviolet selama 30 detik hingga 5 menit, tergantung kondisi kulit. Saat berada pada tahap ini, kacamata khusus harus dikenakan untuk melindungi mata. Area genital juga harus ditutupi. Frekuensi perawatan disarankan 2-3 kali per minggu.
  3. Pemakaian salep usai terapi sinar mungkin masih harus dijalani atas saran dan pengawasan doter kulit. Biasanya ini diberikan jika kulit memang masih membutuhkan perawatan le-bih lanjut.

manfaat madu untuk kecantikan



Sejak dulu kala kecantikan adalah modal utama kaum hawa, tak heran jika para wanita berupaya dengan berbagai cara untuk menjaga keindahan tubuh mereka. Salah satu bahan alami, yang sejak jaman dulu dipercaya penuh dalam menjaga kecantikan adalah madu. Hingga kini, madu digunakan dalam berbagai produk kecantikan dari produk untuk kulit hingga perawatan rambut.

Madu merupakan
humectant
yang berarti memiliki kemampuan untuk menarik dan mengikat kelembaban. Kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban merupakan faktor penting untuk menjaga kelembutan, kekenyalan dan kelenturan kulit. Sejalan dengan bertambahnya usia, kulit kehilangan kemampuannya untuk mengikat air - yang mengakibatkan kulit kering atau keriput. Pengaruh lingkungan tak kalah buruknya bagi kulit, seperti terpapar polusi dan berbagai zat kimia.

Ketimbang kocek habis untuk perawatan di spa, sebenarnya kita bisa melakukan perawatan pribadi dengan bahan yang paling alami, yakni madu. Zat alami yang terkandung dalam madu membantu tubuh menjalankan fungsinya dalam melembabkan kulit. Lebih dari itu, madu alami cocok untuk segala jenis kulit, bahkan bagi kulit yang sangat sensitif sekalipun.

khasiat madu

Sebuah penelitian terbaru menyebutkan efektivitas madu sebagai antimicrobial agent, yang berfungsi mencegah pertumbuhan bakteri. Menurut Janice Cox, penulis buku Natural Beauty at Home, kandungan antimicrobial dalam madu membuatnya bermanfaat dalam perawatan jerawat ringan. Berbeda dengan produk-produk perawatan jerawat lainnya, kandungan pelembab dalam madu tak membuat kulit kering.

Hasil penelitian terbaru itu juga mengembangkan proses menggunakan madu untuk menciptakan
alpha hydroxy acids (AHAs)
. AHAs merupakan kandungan penting yang ada dalam setiap krem kulit dan pelembab karena fungsinya sebagai pengelupasan kulit. Perawatan dengan cara pengelupasan ini berguna untuk meningkatkan perbaikan sel kulit dan meremajakan kulit. Namun, cara ini juga bisa menyebabkan kulit teriritasi, jadi dengan menambahkan pelembab alami dari madu membuat produk AHAs jadi lebih sempurna.

Jika Anda termasuk orang yang senang mengambil manfaat madu alami untuk memoles kecantikan Anda, nggak ada salahnya untuk menyimak tips khasiat madu untuk kecantikan berikut. Siapa tahu Anda bisa lebih cantik dan
`fresh`
tentunya.


khasiat madu


# Menyejukan Kulit (Untuk Kulit Berjerawat Ringan)
Campurkan ½ cangkir air hangat dengan ¼ sendok teh garam. Dengan menggunkan cotton bud oleskan langsung ke bagian yang berjerawat. Beri tekanan dengan kapas selama beberapa menit, untuk melembutkan bagian tersebut. Gunakan kapas, oleskan madu pada bagian yang berjerawat. Biarkan selama 10 menit. Lalu basuh dan tepuk-tepuk perlahan hingga keringkan.
# Masker Pengencangan Wajah
Dari beberapa penelitian terungkap, madu yang dipergunakan sebagai masker wajah, sangat efektif menghambat proses penuaan dini dan keriput. Berminat ? coba oleskan madu murni pada wajah Anda dan biarkan selama kira-kira 15 menit, hingga mengering. Setelah kering, basuhlah wajah Anda dengan air hangat.
# Mandi Untuk Kulit Berkilau
Hasil penelitian
Janice Cox terungkap, madu menimbulkan efek yang luar biasa pada kulit. Salah satunya adalah membuat kulit berkilau. Untuk melembabkan, melembutkan dan membuat kulit berkilau, bawa serta sebotol madu saat Anda mandi. Oleskan ke kulit dan tepuk-tepuk dengan kedua tangan hingga mengering. Sementara menepuk-nepuk kulit, madu akan lengket di kulit Anda. Basuhlah bekas madu yang lengket tersebut setelah Anda selesai. Dan Anda bisa menikmati hasilnya dengan kulit yang nampak cantik nan cerah !!!
# Mandi Madu

Ini bukan lagunya Elvie Sukaesih ! Percaya atau tidak, khasiat mandi madu ini sudah dilakukan sejak zaman ratu Cleopatra. Untuk mendapatkan aroma yang manis dan kulit lembut, tambahkan ¼ hingga ½ cangkir madu di air mandi Anda.
# Scrub Madu
Masih seputar manfaat untuk kulit, madu juga dapat dipergunakan untuk mengelupas kulit mati (
scrubbing). Campurkan 1 sendok teh madu dengan sedikit tepung almond ke telapak tangan Anda. Gosokkan perlahan ke wajah sebagai scrub wajah. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk mengangkat madu.
# Pembersih Wajah Setiap Hari

Caranya sangat sederhana dan mudah, campurkan 1 sendok makan madu dengan sedikit susu bubuk di telapak tangan. Oleskan di wajah untuk membersihkan semua kotoran dan make-up, dan lalu basuh hingga bersih dengan air hangat.
# Rambut Berkilau
Agar rambut berkilau dan mudah diatur, campurkan 1 sendok makan madu, perasan satu jeruk nipis, dan sedikit air hangat. Bilas rambut Anda dengan shampo seperti biasa dan lalu
tuangkan campuran tadi pada rambut. Keringkan rambut dengan cara biasa.
# Conditioner Rambut
Di luar dari manfaat untuk rambut berkilau, madu juga dapat menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala. Coba campurkan ½ cangkir madu dan satu sendok malan minyak zaitun. Oleskan merata ke rambut dan kulit kepala, lalu ambil penutup rambut dan biarkan selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Setelah 30 menit, keramasi dengan shampo dan bilas rambut Anda seperti biasa.
# Toner Kulit
Untuk mengencangkan, melembutkan dan melembabkan kulit, campurkan 1 buah kulit jeruk ditambah satu sendok makan madu dalam blender hingga halus. Gosokan perlahan campuran
madu tadi ke wajah dan biarkan selama 15 menit. Lalu basuh wajah Anda dengan air hangat untuk membersihkan campuran tadi.

Jika mau sedikit repot, dengan tips yang kami berikan di atas Anda dapat menciptakan produk-produk bak spa di rumah. Jangan ragu untuk meracik madu dengan bahan-bahan alami lainnya. Mengingat madu memang produk yang paling luar biasa untuk kecantikan, karena banyak terkandung
enzyme bermanfaat, vitamin dan mineral.

Tapi, yang harus benar-benar diingat, sebelum Anda melakukan eksperimen, sebaiknya pastikan produk madu yang Anda beli 100 % murni. Dan bagi Anda yang alergi pada madu, sebaiknya jangan mencoba resep ini. Selamat mencoba.!
(lily)



Askep Gastritis

Pengertian Gastritis
Gastritis adalah peradangan pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut kronik, difus atau lokal (Soepaman, 1998).
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Arif Mansjoer, 1999).
Gastritis adalah radang mukosa lambung (Sjamsuhidajat, R, 1998).
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422)
Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan bahwa Gastritis merupakan inflamasi mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronik, difus atau lokal.
Epidemiologi / Insiden Kasus Gastritis
Gastritis merupakan salah satu penyakit yang paling banyak dijumpai diklinik Penyakit Dalam ( IPD jilid II Edisi 3).
Gastritis akut merupakan penyakit yang sering ditemukan biasanya jinak dan dapat sembuh sendiri ( Patofisiologi Sylvia & Wilson) dan ± 80 – 90% yang dirawat di ICU menderita gastritis akut.
Etiologi Gastritis
Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut :
  • Gastritis Akut
Penyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung).
Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis.
  • Gastritis Kronik
Penyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui.
Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.
Manifestasi Klinik Gastritis
1.  Gastritis Akut
yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia.
2.   Gastritis Kronik
Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
Patofisiologi  Gastritis
•    Gastritis Akut
Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.
Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi :
1.   Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.
Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.
2.   Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.
•    Gastritis Kronik
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
Komplikasi Gastritis
1.   Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut, yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa ulkus-peptikumhemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.
2.   Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik, yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.
Penatalaksaan Medik Gastritis
1.   Gastritis Akut
Pemberian obat-obatan H2 blocking (Antagonis reseptor H2). Inhibitor pompa proton, ankikolinergik dan antasid (Obat-obatan ulkus lambung yang lain). Fungsi obat tersebut untuk mengatur sekresi asam lambung.
2.  Gastritis Kronik
Pemberian obat-obatan atau pengobatan empiris berupa antasid, antagonis H2 atau inhibitor pompa proton.
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gastritis
Askep Gastritis
Pengkajian Keperawatan pada Askep Gastritis
1.   Faktor predisposisi dan presipitasi
Faktor predisposisi adalah bahan-bahan kimia, merokok, kafein, steroid, obat analgetik, anti inflamasi, cuka atau lada.
Faktor presipitasinya adalah kebiasaan mengkonsumsi alcohol dan rokok, penggunaan obat-obatan, pola makan dan diet yang tidak teratur, serta gaya hidup seperti kurang istirahat.
2.  Test dignostik
  • Endoskopi : akan tampak erosi multi yang sebagian biasanya berdarah dan letaknya tersebar.
  • Pemeriksaan Hispatologi : akan tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.
  • Pemeriksaan radiology.
  • Pemeriksaan laboratorium.
  • Analisa gaster : untuk mengetahui tingkat sekresi HCL, sekresi HCL menurun pada klien dengan gastritis kronik.
  • Kadar serum vitamin B12 : Nilai normalnya 200-1000 Pg/ml, kadar vitamin B12 yang rendah merupakan anemia megalostatik.
  • Kadar hemagiobi, hematokrit, trombosit, leukosit dan albumin.
  • Gastroscopy.
Untuk mengetahui permukaan mukosa (perubahan) mengidentifikasi area perdarahan dan mengambil jaringan untuk biopsi.
Diagnosa Keperawatan pada Askep Gastritis
1. Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
2. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.
3.  Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
4.  Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
5.  Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
Intervensi Keperawatan pada Askep Gastritis
Diagnosa Keperawatan 1. : Resti gangguan keseimbangan volume cairan dan elektrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, muntah.
Tujuan :
Resti gangguan keseimbangan cairan tidak terjadi.
Kriteria Hasil :
Membran mukosa lembab, turgor kulit baik, elektrolit kembali normal, pengisian kapiler berwarna merah muda, tanda vital stabil, input dan output seimbang.
Intervensi :
Kaji tanda dan gejala dehidrasi, observasi TTV, ukur intake dan out anjurkan klien untuk minum ± 1500-2500ml, observasi kulit dan membran mukosa, kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan infus.
Diagnosa Keperawatan 2. : Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat, anorexia.
Tujuan
Gangguan nutrisi teratasi.
Kriteria Hasil :
Berat badan stabil, nilai laboratorium Albumin normal, tidak mual dan muntah BB dalam batas normal, bising usus normal.
Intervensi :
Kaji intake makanan, timbang BB secara teratur, berikan perawatan oral secara teratur, anjurkan klien makan sedikit tapi sering, berikan makanan dalam keadaan hangat, auskultasi bising usus, kaji makanan yang disukai, awasi pemeriksaan laboratorium misalnya : Hb, Ht, Albumin.
Diagnosa Keperawatan 3. : Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan inflamasi mukosa lambung.
Tujuan :
Nyeri dapat berkurang/hilang.
Kriteria Hasil :
Nyeri hilang/terkontrol, tampak rileks dan mampu tidur/istirahat, skala nyeri menunjukkan angka 0.
Intervensi :
Kaji skala nyeri dan lokasi nyeri, observasi TTV, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, anjurkan tekhnik relaksasi dengan nafas dalam, lakukan kolaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi untuk mengurangi nyeri.
Diagnosa Keperawatan 4. : Keterbatasan aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Tujuan :
Keterbatasan aktifitas teratasi.
Kriteria Hasil :
K/u baik, klien tidak dibantu oleh keluarga dalam beraktifitas.
Intervensi :
Tingkatkan tirah baring atau duduk, berikan lingkungan yang tenang dan nyaman, batasi pengunjung, dorong penggunaan tekhnik relaksasi, kaji nyeri tekan pada gaster, berikan obat sesuai dengan indikasi.
Diagnosa Keperawatan 5. : Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurangnya informasi.
Tujuan :
Kurang pengetahuan teratasi.
Kriteria Hasil :
Klien dapat menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan, pencegahan dan pengobatan.
Intervensi :
Kaji tingkat pengetahuan klien, beri pendidikan kesehatan (penyuluhan) tentang penyakit, beri kesempatan klien atau keluarga untuk bertanya, beritahu tentang pentingnya obat-obatan untuk kesembuhan klien.
Evaluasi Keperawatan pada Askep Gastritis
Evaluasi pada klien dengan Gastrtitis, yaitu :
1.  Keseimbangan cairan dan elektrolit teratasi
2.  Kebutuhan nutrisi teratasi
3.  Gangguan rasa nyeri berkurang
4.  Klien dapat melakukan aktifitas
5.  Pengetahuan klien bertambah.
Daftar Pustaka
Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC, 2007